Purbalingga Sejuta Pesona adalah tagline yang diusung dalam Purbalingga Famtrip 2018 . Kegiatan yang di dampingi langsung oleh Dinporapar Kabupaten Purbalingga dilaksanakan selama dua hari dari selasa (20/3/2018) - rabu (21/3/2018) ini sekaligus mengukuhkan 25 Biro Wisata yang tergabung dalam As - Biling (Asosiasi Biro Wisata Purbalingga). Acara pengukuhan dilaksanakan di Gedung OR Komplek Pendopo Dipokusumo oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH., MM yang dilanjutkan dengan pelepasan peserta Purbalingga Famtrip 2018. Purbalingga Famtrip 2018 diikuti oleh 37 biro wisata dari luar kota yang hadir memenuhi undangan dan beberapa awak media yang turut dilibatkan dan diharapkan bisa mendokumentasikan kegiatan tersebut untuk mempublikasikannya kemasyarakat luas. Bupati Tasdi mengatakan, Purbalingga Famtrip 2018 kali ini diharapkan dapat mempromosikan wisata-wisata Purbalingga ke kota lain. “Saya harapkan setelah kegiatan FamTrip ini, para biro wisata, pegiat wisata, dan jurnalis dapat mempromosikan wisata Purbalingga ke daerahnya, kita saling mempromosikan, sehingga ada simbiosis mutualisme antara daerah masing-masing” imbuh Tasdi Ketua As Biling Wasis Abadi mengatakan, As Biling yang merupakan asosiasi dari 25 biro wisata di Purbalingga nantinya akan berperan sebagai marketer untuk wisata di Kabupaten Purbalingga. "Sesuai tagline kita Purbalingga Sejuta Pesona berdirinya As-Biling bertujuan untuk bagaimana kita bersama membangun Purbalingga dari sisi pariwisata, supaya industri pariwisata di Kab. Purbalingga tidak ketinggalan dan dapat bersaing dengan kota-kota lain. As Biling diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Purbalingga." imbuh Wasis. Selasa, 20 Maret 2018 Seusai pelepasan peserta Famtrip oleh Bupati Purbalingga agenda pertama peserta menuju Obyek Wisata Gualawa. Jadwal yang seharusnya peserta sampai di Gualawa pukul 13.30 harus molor hingga 2 jam lebih karena kendala teknis . Sampai di Obyek Wisata Gualawa peserta Purbalingga Famtrip 2018 dibawa menyusuri keindahan wisata perut bumi yang dipandu oleh Mardianto dan Tabah Pamungkas dari Obyek Wisata Gualawa.Beruntung cuaca cerah jadi peserta bisa leluasa untuk menikmati sore di Gualawa. Seperti dikatakan Bupati Purbalingga di Gedung OR bahwa, "Pemkab saat ini sedang mendongkrak sektor pariwisata, salah satunya dengan menggagas destinasi wisata baru Gokuse (Goa Lawa, Kutabawa, Serang). dengan hadirnya Bandara Jenderal Soedirman akan berdampak pada peningkatan kemajuan berbagai sektor, termasuk pariwisata,” Goalawa merupakan Obyek Wisata tertua di Kabupaten Purbalingga, namun perkembangannya hingga saat ini masih belum bisa maksimal. Usai menjelajah di Gualawa, perjalanan dilanjut ke D'Las (Desa Lembah Asri Serang) . Sampai disini pukul 18.15 wib peserta Famtrip disambut senja yang merona. Moment seperti ini tak disia-siakan untuk segera diabadikan meski udara yang dingin mulai dirasakan, apalagi dengan view Gunung Slamet yang terlihat berdiri dengan gagahnya. Puas berfoto foto peserta dibawa menuju homestay meggunakan odong-odong. Ada waktu hingga pukul 19.00 wib sebelum acara Gala Dinner dan kesempatan ini digunakan peserta untuk membersihkan diri di homestay masing-masing. Dari sekian banyak peserta 70% nya memilih gak mandi karena ngerasa kaget dengan cuaca Desa Wisata Serang yang memang dingin. Mati lampu membuat Serang semakin dingin !!! Tapi jangan kwatir,, ada perapian yang sudah disiapkan oleh teman-teman dari Serang Adventure diacara Gala Dinner . Api plus jagung bakar diiringi musik dangdut pasti akan lebih menghangatkan suasana. Acara Gala Dinner kali ini juga di hadiri Bapak Bupati Purbalingga. Banyak pembahasan menarik di acara gala dinner kali ini . Pertanyaan seputar wisata di Purbalingga dan rencana-rencana untuk pengembangan Wisata Purbalingga kedepannya langsung dijawab Bupati Purbalingga. Acara berakhir hingga pukul 24.00 wib Rabu, 21 Maret 2018 Rabu pagi acara yang harusnya dimulai pukul 06.00 harus molor lagi hingga 08.00 karena ada sebagian peserta Famtrip yang enggan bangun karena dinginnya udara di Desa Serang . Terpaksa untuk kegiatan Outbound yang harusnya dilaksanakan batal dilaksanakan, karena begitu peserta datang dan berkumpul lebih memilih langsung muter muter ke area lembah asri serang untuk berfoto foto dan menikmati segarnya udara pegunungan. Pukul 09.00 peserta harus bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan karena masih ada dua tempat untuk dikunjungi, yaitu industri knalpot dan sanggaluri park. Seperti kita ketahui, Purbalingga merupakan kota penghasil knalpot terbesar di Indonesia.Tidak hanya menguasai pasar domestik namun hingga mancanegara. Keunggulan knalpot Purbalingga, selain mampu meningkatkan tenaga mobil juga suara knalpot yang bisa diatur. Industri knalpot di Purbalingga masuk industri rumahan. Sentra industri terletak di Dusun Pesayangan Kelurahan Purbalingga Lor. Industri knalpot merupakan transformasi dari industri kuali dan panci tembaga yang ada sejak tahun 1960-an. Selesai kunjungan ke industri knalpot perjalanan dilanjutkan ke Sanggaluri Park dimana Sanggaluri Park merupakan tempat wisata terpadu yang mengusung konsep edukasi atau pembelajaran terhadap satwa seperti reptil dan serangga sekaligus tempat rekreasi alam. Sanggaluri Park bisa ditempuh 10 menit perjalanan dari obyek wisata Owabong . Lokasi taman ini juga dekat dengan bumi perkemahan Munjuluhur. Disanggaluri Park peserta disambut oleh Pak Eko Susilo yang menjelaskan panjang lebar konsep wisata Purbalingga kedepannya. Usai ramah tamah dilanjut makan siang bersama sebelum akhirnya Famtrip ini berakhir.